Minggu, 17 Juni 2018

laporan hasil observasi dan wawancara industri tempe di purworejo


LAPORAN HASIL OBSERVASI DAN WAWANCARA
(  Industri Pembuatan Tempe Kedelai di Kabupaten Purworejo  )
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Entrepreneurship & Business Planning
Dosen Pengampu : Susi Widjajani, M.Si

Description: download (1)

Oleh
Nama : Noviannisa Samsu
NIM   : 172210077

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO
2018

KATA PENGANTAR
Alhamdulillah dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, Saya panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada Saya, sehingga Saya dapat menyelesaikan Laporan Observasi dan Wawancara ini membahas tentang hasil observasi dan wawancara industri pembuatan tempe yang ada di Baledono, Purworejo.
Saya mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kami hingga makalah ini dapat tersusun hingga selesai.
  1. Allah YME yang memperlancar dan melindungi saya ketika observasi dan wawancara di lapangan.
  2. Ibu Susi Widjajani,M.Si sebagai dosen mata kuliah entrepreneurship and business planning.
  3. Orang tua saya yang telah memberikan izin kepada saya untuk melakukan observasi dan wawancara.
  4. Pelaku usaha industri tempe yang telah berkenan saya observasi dan wawancarai.
  5. Teman-teman yang mendukung dan memberi masukan kepada saya.
Terlepas dari semua itu, Saya menyadari sepenuhnya bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh karena itu dengan tangan terbuka saya menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar saya dapat memperbaiki laporan hasil observasi dan wawancara ini.   
Akhir kata saya berharap semoga laporan hasil observasi dan wawancara ini tentang industri pembuatan tempe  ini dapat memberikan manfaat maupun inspirasi terhadap pembaca.

Purworejo, 12 April 2018

Penyusun


DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................... i
KATA PENGANTAR....................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL............................................................................................................. iv
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN
            A. Dasar gagasan membuka bisnis............................................................................ 1
B. Nama & alamat.................................................................................................... 1
C. Bidang Usaha....................................................................................................... 1
D. Bentuk Usaha...................................................................................................... 2
E. Gambaran perkembangan usaha bisnis................................................................. 2
BAB II PROFIL USAHA BISNIS
A. Gambaran Umum usaha bisnis............................................................................. 3
B. Perizinan............................................................................................................... 3
C. Aspek Teknis Produksi/Operasi........................................................................... 4
D. Aspek Pemasaran................................................................................................ 12
E. Aspek Manajemen............................................................................................... 13
F. Aspek Keuangan................................................................................................. 14
BAB III KESIMPULAN
               Kesimpulan........................................................................................................... 15
LAMPIRAN
A. Foto Observasi Dan Wawancara ....................................................................... 16
B. Questioner........................................................................................................... 17


DAFTAR TABEL
Tabel 1 : Kandungan zat gizi pada tempe kedelai........................................ 3
Tabel 2 : Komposisi tempe yang baik.......................................................... 11



















DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 : Proses perendaman kedelai........................................................ 6
Gambar 2 : Proses perebusan kedelai............................................................ 7
Gambar 3 : Proses pencucian kedelai............................................................ 7
Gambar 4 : Proses perendaman kedelai selama satu malam......................... 8
Gambar 5 : Proses pencucian kedelai tahap 2............................................... 8
Gambar 6 : Proses pengukusan kedelai......................................................... 8
Gambar 7 : Proses pendinginan kedelai........................................................ 9
Gambar 8 : Proses peragian........................................................................... 9
Gambar 9 : Proses pembungkusan kedelai dengan daun.............................. 9
Gambar 10: Proses pembungkusan kedelai dengan plastic.......................... 10
Gambar 11: Proses penyimpanan kedelai yang sudah dibungkus selama
dua malam.................................................................................................... 10
Gambar 12: Tempe yang sudah siap dijual ................................................. 10








BAB I
PENDAHULUAN
A.    Dasar gagasan membuka bisnis
Keberhasilan suatu usaha tergantung sebagian besar dari karakteristik pribadi dan keterampilan. Sebelum memulai untuk memutuskan suatu usaha maka seseorang harus jujur menilai diri sendiri apakah kita tepat untuk menjalankan usaha ini.
Usaha tempe dikembangkan dalam rangka pengembangan industri khusus kedelai dalam pengolahan pangan dalam bentuk tempe yang dilakukan secara sederhana. Manfaat yang bisa diambil dari pengembangan usaha tempe pada industri ini adalah untuk memenuhi permintaan konsumen atau kebutuhan masyarakat dalam konsumsi olahan kedelai. Dalam menjalankan bisnis ini tidak terlalu membutuhkan keterampilan untuk dapat menjalankan usaha dengan sukses.
Gagasan untuk mengembangkan usaha tempe ini juga karena hasil produksi kedelai belum dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan petani dengan lebih baik sehingga perlu ada proses pengolahan lebih lanjut atau diversifikasi dari komoditi kedelai dan juga gagasan menjalankan bisnis adalah untuk mengangkat industri rumah tangga dengan harapan menambah keterampilan sekaligus meningkatkan pendapatan serta mengurangi angka pengangguran di kabupaten Purworejo.
B.     Nama & alamat
Nama usaha ini adalah industri tempe bu Siti, dan usaha ini pada dasarnya berasal dari kata murni yang mana produk tempe ini betul-betul terbuat dari kedelai yang berkualitas dan tidak tercampur dengan jenis lain sehingga hal ini yang membedakan industri tempe milik bu Siti dengan yang lain. Alamat industri tempe ini yaitu beralamat di Baledono Rt 05 Rw 08, Purworejo. Tempat ini sekaligus sebagai tempat tinggal bu Siti dan keluarganya, karena jika tempat usaha dan rumah tinggal dipisah akan menyusahkan dalam produksi tempe karena proses pembuatan tempe tidak pernah berhenti beroperasi.
C.    Bidang Usaha
Bidang usaha industri tempe bu Siti dapat dikatakan sebagai industri rumah tangga (home industry) dalam bidang bahan makanan, dimana memproses atau mengolah suatu bahan baku menjadi bahan makanan. Usaha ini bergerak di bidang usaha pembuatan tempe. Industri dapat diartikan sebagai kegiatan pengadaan barang ekonomi untuk keperluan dan kesejahteraan manusia.
D.    Bentuk Usaha
Bentuk Usaha industri tempe bu Siti adalah Usaha usaha rumahan dan dikembangkan sebagai usaha industri skala rumah tangga. Industri tempe bu Siti ini adalah merupakan industri keluarga dalam kepemilikannya. Industri tempe bu Siti ini dekat dengan tempat penjualan kedelai yang berada di daerah Baledono juga. Industri ini memenuhi kebutuhan konsumen di masyarakat yang mengelola sumber-sumber lokal. Banyak manfaat dan keutamaan yang dapat diperoleh dari industri rumah tangga, dalam skala makro industri rumah tangga adalah salah satu pilar utama pendukung kekuatan perekonomian suatu negara, industri rumah tangga secara langsung dapat mengurangi tingkat pengangguran, mempercepat siklus financial (Perputaran keuangan) dalam suatu komunitas masyarakat yang berarti memicu laju pertumbuhan pendapatan negara, memper pendek kesenjangan sosial, sekaligus mengurangi dampak kriminalitas yang mungkin ditimbulkannya, semua itu yang harus berjalan seimbang agar dapat memberikan sumbangan yang lebih baik dalam perekonomian negara.
E.     Gambaran perkembangan usaha bisnis
Awalnya industri tempe bu Siti ini hanya sekala kecil dan di jual sendiri di pasar namun lambat laun karena permintaan pasar akan tempe semakin meningkat dan kebetulan sudah memiliki cukup modal akhirnya bu Siti dan suaminya inisiatif membuat industri tempe yang lumayan besar dan mempekerjakan beberapa karyawan. Dan sejak 10 tahun terakhir ini usaha tempe ini berhasil memenuhi permintaan konsumen yang besar. Sekarang ini tempe yang di produksi di pasarkan ke pasar Baledono, restaurant dan juga banyak konsumen yang datang langsung untuk membeli tempe dalam jumlah sedikit maupun banyak.
BAB II
PROFIL USAHA BISNIS
A.    Gambaran Umum usaha bisnis
Industri rumah tangga tempe ini merupakan usaha yang dimulai dengan skala kecil sehingga kebutuhan akan tempat, alat dan prasarana, biaya, tenaga kerja serta waktu yang dibutuhkan tidak terlalu lama.
Industri tempe adalah suatu kegiatan atau unit usaha yang mengolah kedelai menjadi tempe. Industri pembuatan tempe biasanya masih tergolong industri rumah tangga yang mempekerjakan 1-4 orang.
Kacang kedelai merupakan jenis polong-polongan yang memiliki nutrisi yang sangat banyak seperti protein, lemak, serat, kalsium, lesitin, dan Vitamin-vitamin lainnya. Hal tersebut dikarenakan adanya asam amino essensial yang berada di dalamnya, banyak disukai orang dan harganya tejangkau oleh seluruh lapisan masyarakat. Untuk itu usaha ini perlu dibina agar dapat terus berkembang. Ada beberapa faktor yang sangat berpengaruh terhadap kelangsungan industri rumah tangga pembuatan tempe, antara lain : teknologi, proses produksi, pemasaran dan peluang pasar.
Description: kandungan tempe
Tabel 1 : Kandungan zat gizi pada tempe kedelai
B.     Perizinan
Pengembangan Usaha industri tempe bu Siti semakin meningkat dan lebih ditingkatkan untuk memperoleh pengakuan dari masyarakat akan kualitas produksinya, maka usaha ini didaftarkan pada instansi terkait. Hal ini ditandai dengan keluarnya izin dari Disperindag. Dengan syarat telah memenuhi kriteria-kriteria tertentu seperti lokasi industri, surat keterangan Lurah mengenai usaha tempe dan mengisi formulir mengenai usaha yang akan di keluarkan izinnya. tanda daftar industri ini merupakan surat izin usaha yang berlaku tanpa batas waktu.  Usaha ini juga tertib dalam membayar pajak.
C.  Aspek Teknis Produksi/Operasi
Proses produksi adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk dapat menghasilkan suatu produk. Agar proses produksi dapat berjalan dan terlaksana dengan baik maka perlu penyediaan bahan berupa bahan baku, bahan pelengkap, tenaga kerja, modal dan peralatan. Proses pembuatan tempe kedelai di Kabupaten Purworejo masih sederhana. Adapun peralatan yang digunakan adalah sebagai berikut:
a. Kenceng
Alat ini berfungsi sebagai tempat untuk merendam kedelai yang akan dibuat tempe. Alat ini seperti wajan.
b. Saringan
Alat ini berfungsi untuk menyaring kedelai setelah direndam dan akan dikukus.
c. Tungku masak
Alat ini berfungsi sebagai tempat perapian yang digunakan untuk merebus dan mengukus kedelai. Alat ini terbuat dari susunan batu bata dengan ditambah semen, pasir dan bahan bangunan lainnya, berbentuk seperti gundukan dengan empat lubang. Satu lubang menghadap kesamping sebagai tempat memasukkan kayu bakar. Tiga lubang menghadap keatas sebagai tempat memasak.
d. Panci
 Alat ini berfungsi untuk merebus kedelai.
e. Tumbu
 Alat ini digunakan untuk mencuci kedelai yang sudah direbus serta tempat untuk memecah kedelai. Pemecahan kedelai masih menggunakan cara tradisional yaitu dengan menggunakan kaki kemudian diinjak-injak. Tumbu ini terbuat dari anyaman bambu, seperti besek tetapi dalam ukuran besar.
f. Jembangan atau gubah
 Alat ini berfungsi untuk merendam kedelai setelah direbus dan dipecah selama satu malam. Jembangan ini terbuat dari tanah liat dan berbentuk seperti gentong. Didalam jembangan ini terdapat sisa-sisa air rendaman kedelai yang dibiarkan tidak dicuci sehingga bisa dipakai sebagai obat agar kedelai yang direndam cepat berlendir.
g. Dandang
 Dandang berfungsi untuk mengukus kedelai yang sudah direndam selama satu malam. Dandang ini terbuat dari tembaga.
h. Kukusan
Kukusan berfungsi sebagai tempat meletakkan kedelai sewaktu dikukus. Kukusan ini terbuat dari anyaman bambu dan berbentuk kerucut.
i. Tenggok
Tenggok ini digunakan untuk mendinginkan kedelai yang telah dikukus dan sebagai tempat peragian.
j. Baskom
 Baskom ini berfungsi sebagai tempat kedelai yang sudah diberi ragi dan siap untuk dibungkus.
k. Takaran
Alat ini berfungsi sebagai pengukur seberapa banyak kedelai yang akan dibungkus.
l. Bagor
Alat ini berfungsi sebagai tempat untuk meletakan tempe yang sudah jadi dan siap dipasarkan.
Proses pembuatan tempe kedelai di Kabupaten Purworejo sedikit berbeda dengan teori cara pembuatan tempe pada umumnya. Perbedaannya terletak pada proses perebusan kedelai yang dilakukan sebanyak dua kali.
Untuk lebih jelasnya, berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan tempe kedelai di Kabupaten Purworejo :
a.       Kedelai yang akan dibuat tempe direndam dalam kenceng selama 2-3 jam atau sampai kedelai membesar dari ukuran semula.
Description: download (3)
Gambar 1 : Proses perendaman kedelai
b.      Kedelai yang sudah direndam, kemudian direbus sampai matang dan kulit kedelai bisa dikupas dengan mudah.
Description: 20161120_080509
Gambar 2 : Proses perebusan kedelai
c.       Meletakan kedelai yang sudah direbus kedalam tumbu, kemudian diinjak-diinjak sampai kedelainya pecah dan semua kulitnya terkelupas. Setelah itu kedelai dicuci sampai bersih dari kotoran-kotoran.
Description: download (4)
Gambar 3 : Proses pencucian kedelai
d.      Kedelai yang sudah dipisahkan dengan kulitnya, direndam kedalam jembangan atau gubah selama satu malam dan sampai kedelainya keluar lendir sehingga jika dipegang akan terasa licin.
Description: images
Gambar 4 : Proses perendaman kedelai selama satu malam
e.       Kedelai yang sudah cawar, kemudian dicuci sampai bersih agar tempe tidak membusuk
Description: 01_800x598 
Gambar 5 : Proses pencucian kedelai tahap 2
f.       Setelah dicuci, kedelai dikukus atau direbus kembali selama 3 jam atau sampai kedelainya tanak.
Description: download (5)
Gambar 6 : Proses pengukusan kedelai
g.      Setelah kedelai dikukus atau direbus, kemudian ditiriskan dan diratakan diatas tenggok agar cepat dingin.
Description: 556065230423bdce738b4568
Gambar 7 : Proses pendinginan kedelai
h.      Setelah kedelai dingin, kemudian diberi ragi secukupnya kemudian diaduk-aduk dan dibolak-balik agar ragi merata.
Description: kedelai
Gambar 8 : Proses peragian
i.        Setelah diberi ragi, kedelai kemudian dibungkus dengan daun,plastik.
Description: download (6)
Gambar 9 : Proses pembungkusan kedelai dengan daun
Description: 20180411_120542
Gambar 10 : Proses pembungkusan kedelai dengan plastik
j.        Kedelai yang sudah dibungkus kemudian dibiarkan selama dua hari.
Description: 20180411_120600
Gambar 11 : Proses penyimpanan kedelai yang sudah dibungkus selama dua malam
k.      Tempe kedelai siap dijual.
Description: 20180411_123151
Gambar 12 : Tempe yang sudah siap untuk dijual
Komposisi tempe yang baik adalah sebagai berikut :
No
Komposisi
Keterangan
1.        
Kadar air
60 %
2.        
Kadar protein
20 %
3.        
Abu
0,9 %
4.        
Karbohidrat
3,9 %
5.        
Lemak
9,7 %
6.        
Warna
Putih keabu-abuan
7.        
Bau dan rasa
Normal
8.        
Bahan tambahan /bahan pengikat
1 % zat warna negatif
Tabel 2 : Komposisi tempe yang baik
Untuk lebih jelasnya mengenai pembuatan tempe kedelai di Kabupaten Purworejo, dapat dilihat pada Gambar 1 berikut:
                                                      
 

















                                                                                                               
 




Gambar 1. Gambar Pembuatan Tempe Kedelai di Kabupaten Purworejo
  1. Aspek Pemasaran
Strategi pemasaran berorientasi pada pelayanan dan kepuasan para konsumen dengan memperhatikan kualitas dan kuantitas produk tempe kedelai yang dihasilkan. Pemasaran tempe kedelai di Kabupaten Purworejo dilakukan langsung oleh perajin. Sebagian besar perajin memasarkan tempe produksinya dengan cara berjualan di pasar-pasar, dijual ke restaurant atau rumah-rumah makan, menitipkan tempe ke warung-warung kecil atau bahkan ada yang langsung didatangi oleh pembeli dirumahnya. Tempe yang dihasilkan sebagian besar masih dijual di dalam kota saja.
Usaha pembuatan tempe mampu memenuhi permintaan konsumen dengan produksi tempe dari 100kg kedelai /hari. Daerah pemasaran tempe mencakup daerah Kabupaten Purworejo Suatu peluang yang sangat besar untuk menjadikan usaha pengolahan kedelai menjadi produk tempe di wilayah ini karena ditunjang dengan potensi sumberdaya alam, sumberdaya manusia dan lingkungan sosial yang mendukung untuk usaha ini.
  1. Aspek Manajemen
Dalam aspek manajemen atau organisasi berhubungan dengan jenis pekerjaan dan ketersediaan tenaga kerja atau sumberdaya manusia yang diperlukan, serta bentuk organisasi. Sumber daya manusia adalah manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja. Mampu bekerja berarti mampu melaksanakan kegiatan yang mempunyai nilai ekonomi, karena kegiatan yang menghasilkan barang untuk memenuhi kebutuhan perusahaan atau industri.
Usaha tempe ini dirintis pertama kali oleh ibu Siti dan suaminya. Pengembangan usahanya meningkat karena kerja keras dan usaha untuk memenuhi kebutuhan maasyarakat akan produk hasil olahan kedelai berupa tempe. Sumberdaya manusia atau tenaga kerja yang terlibat pada industry tempe ini adalah sebanyak 7 orang, yang terdiri dari :
- Manajer = 1 orang ( ibu Siti )
- tenaga Kerja bagian keuangan = 1 orang ( ibu Siti )
- Tenaga Kerja bagian produksi = 3 orang ( karyawan )
- Tenaga Kerja bagian pemasaran = 2 orang ( karyawan )
Pada umumnya umur atau usia dari tenaga kerja / karyawan industri tempe adalah 20-35tahun, dan berlatar belakang pendidikan setingkat SMP – SMA.
Industri tempe bu Siti, walaupun dikategorikan usahanya masih skala rumah tangga tapi dapat mempekerjakan, memberdayakan sejumlah orang, walaupun secara administrative organisasi tata laksana industri belum memenuhi ketentuan undang-undang ketenagakerjaan Indonesia.
Tenaga kerja yang dipekerjakan pada industri tempe ini mampu melaksanakan tugas dan pekerjaan masing-masing menujrut tugas, baik dalam pekerjaan maupun di luar pekerjaan  guna menghasilkan jasa atau barang untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Tim Manajemen dalam industri tempe bu Siti sama dengan baik dan kompak dalam menjalankan usaha mereka.

Dari sistem kerja pada industri tempe ini dinilai baik dan layak untuk industri rumahan (home industry) khususnya industri tempe ini, karena dari segi upah yang dibayarkan oleh pihak industri kepada para pekerja atau tenaga kerja dinilai cukup karena gaji per hari itu Rp 40.000,-
F.  Aspek Keuangan
Aspek keuangan biasa juga dikenal dengan istilah aspek ekonomi, antara lain financial. Sumberdaya financial adalah semua harta yang dimiliki baik berupa uang tunai maupun barang-barang yang bernilai ekonomi sewaktu-waktu dapat diuangkan dan dapat digunakan untuk mempertahankan kelancaran jalannya industri tempe kedelai pada saat yang dibutuhkan.
Sumber daya financial yang dimiliki oleh perusahaan berupa uang tunai yang disimpan di Bank sebanyak Rp 10.000.000,-. Sumberdaya lainnya berupa tempat tinggal yang bernilai Rp 100jt serta lahan areal tempat penyimpanan tempe.
Pendapatan bersih hasil penjualan tempe perkiraannya setiap bulan adalah Rp 6.000. 000,- Biaya tetap adalah biaya yang penggunaannya tidak habis dalam satu masa produksi, besarnya tergantung pada jumlah output yang di produksi dan tetap harus dikeluarkan walaupun tidak ada produksi. Biaya tetap industri perkiraannya adalah Rp 5.500.000,-.
Analisa Kelayakan Usaha
Π = Total Pendapatan ►TR - TC
TR = Total Penerimaan
TC = Total Pengeluaran dari usaha Marning jagung
Π = Rp 11.500.000 – Rp 5.500.000
= Rp 6.000.000,-
R/C Ratio = Total Penerimaan / Total Biaya
= 11.500.000 / 5.500.000
= 2,090
R/C ratio lebih besar dari satu berarti pengolahan kedelai menjadi tempe layak dikembangkan dan menguntungkan karena setiap Rp 1000 biaya yang dikeluarkan menghasilkan tambahan Rp. 2,090.-

BAB III
KESIMPULAN
1. Pengembangan industri kecil atau home industry juga bisa dikembangkan untuk meningkatkan pendapatan masyarakat.
2. Pengembangan Usaha tempe dapat meningkatkan taraf hidup, pemenuhan gizi masyarakat guna meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
3. Pengembangan usaha tempe mendukung program pemenuhan kebutuhan masyarakat atau konsumen dalam bidang bahan makanan.
4. Teknologi pengolahan kedelai menjadi tempe dapat dikembangkan sebagai usaha industri skala rumah tangga, karena menguntungkan sesuai perhitungan analisa usaha tani yaitu R / C ratio = 2,090, dan pendapatan industri pembuatan tempe selama 1 bulan adalah Rp 6.000.000,-













Lampiran 2 Foto Kegiatan Observasi dan Wawancara Industri Pembuatan Tempe di Baledono, Purworejo
Description: 20180411_122642                 
Description: 20180411_120542                 
  
Description: 20180411_123151                    Description: 20180411_122333


Tidak ada komentar:

Posting Komentar